Kamis, 18 Desember 2014


1. Create Database
Digunakan untuk membuat database baru.
Syntax dasar:
CREATE DATABASE database_nama
Contoh:
CREATE DATABASE databaseku

2. Create Table
Digunakan untuk membuat tabel data baru dalam sebuah database.
Syntax dasar:
CREATE TABLE
(
Column_name1 table_nama data_type
Column_name2 table_nama data_type
Column_name3 table_nama data_type
)
Contoh:
CREATE TABLE bukutamu
(
Id int,
Nama varchar (255),
Email varchar(50),
Kota varchar(255)
)

3. Select
Digunakan untuk memilih data dari table database.
Syntax dasar:
SELECT column_name(s)
FROM table_name
Atau
SELECT * FROM table_name
Contoh 1:
SELECT nama,email FROM bukutamu
Contoh 2:
SELECT * FROM bukutamu

4. Select Distinct
Digunakan untuk memilih data-data yang berbeda (menghilangkan duplikasi) dari sebuah table database.
Syntax dasar:
SELECT DISTINCT column_name(s)
FROM table_name
Contoh:
SELECT DISTINCT kota FROM bukutamu

5. Where
Digunakan untuk memfilter data pada perintah Select
Syntax dasar:
SELECT column name(s)
FROM table_name
WHERE column_name operator value
Contoh:
SELECT * FROM bukutamu
WHERE kota=’PAMULANG’

6. Order By
Digunakan untuk mengurutkan data berdasarkan kolom (field) tertentu. Secara default, urutan tersusun secara ascending (urut kecil ke besar). Anda dapat mengubahnya menjadi descending (urut besar ke kecil) dengan menambahkan perintah DESC.
Syntax dasar:
SELECT column_name(s)
FROM table_name
ORDER BY column_name(s) ASC|DESC
Contoh 1:
SELECT * FROM bukutamu
ORDER BY nama
Contoh 2:
SELECT * FROM bukutamu
ORDER BY id DESC

7. Like
Digunakan bersama dengan perintah Where, untuk proses pencarian data dengan spesifikasi tertentu.
Syntax dasar:
SELECT column_name(s)
FROM table_name
WHERE column_name LIKE pattern
Contoh 1:
SELECT * FROM bukutamu
WHERE nama LIKE ‘a%’
Keterangan :
Contoh di atas digunakan untuk pencarian berdasarkan kolom nama yang berhuruf depan “a”.
Contoh 2:
SELECT * FROM bukutamu
WHERE nama LIKE ‘a%’
Keterangan :
Contoh di atas digunakan untuk pencarian berdasarkan kolom nama yang berhuruf belakang “a”.

8. In
Digunakan untuk pencarian data menggunakan lebih dari satu filter pada perintah Where.
Syntax dasar :
SELECT column_name(s)
FROM table_name
WHERE column_name IN (value1,value2, . . .)
Contoh:
SELECT * FROM bukutamu
WHERE kota IN (‘Tangerang’,’Depok’)

9. Between
Digunakan untuk menentukan jangkauan pencarian.
Syntax dasar:
SELECT column_name(s)
FROM table_name
WHERE column_name
BETWEEN value1 AND value2
Contoh :
SELECT * FROM bukutamu
WHERE id
BETWEEN 5 and 15
Keterangan :
Contoh di atas digunakan untuk mencari data yang memiliki nomor id antara 5 dan 15.

10.  Insert Into
Digunakan untuk menambahkan data baru di tabel database.
Syntax dasar :
INSERT INTO table_name
VALUES (value1,value2,value3, . . .)
Atau
INSERT INTO table_name (column1,column2,column3, . . .)
VALUES (value1,value2,value3, . . .)
Contoh 1:
INSERT INTO bukutamu
VALUES (1,’Arlicious’,’arly@arlicious.com’,’Tangerang’)
Contoh 2:
INSERT INTO bukutamu (id,nama,email,kota)
VALUES (1,’Arlicious’,’arly@arlicious.com’,’Tangerang’)
 
11.  Update
Digunakan untuk mengubah/memperbarui data di tabel database.
Syntax dasar:
UPDATE table_name
SET column1=value,column2=value, . . .
WHERE some_column=some_value
Contoh :
UPDATE bukutamu
SET email=’arly@arlicious.com’, kota=’Tangerang’
WHERE

12.  Delete
Digunakan untuk menghapus data di table database. Tambahkan perintah Where untuk memfilter data-data tertentu yang akan dihapus. Jika tanpa perintah Where, maka seluruh data dalam tabel akan terhapus.
Syntax dasar :
DELETE FROM table_name
WHERE some_column=some_value
Contoh:
DELETE FROM bukutamu
WHERE id=1

13.  Inner Join
Digunakan untuk menghasilkan baris data dengan cara menggabungkan 2 buah tabel atau lebih menggunakan pasangan data yang match pada masing-masing tabel. Perintah ini sama dengan perintah join yang sering digunakan.
Syntax dasar :
SELECT column_name(s)
FROM table_name1
INNER JOIN table_name2
ON table_name1.column_name=table_name2
column-name
contoh :
SELECT bukutamu.nama,bukutamu.email,order.no_order
FROM bukutamu
INNER JOIN order
ON bukutamu.id=order.id
ORDER BY bukutamu.nama

14.  Left Join
Digunakan untuk menghasilkan baris data dari tabel kiri (nama tabel pertama) yang tidak ada pasangan datanya pada tabel kanan (nama tabel kedua).
Syntax dasar :
SELECT column_name(s)
FROM table_name1
LEFT JOIN table_name2
ON table_name1.column_name=table_name2.
column_name
contoh :
SELECT bukutamu.nama,bukutamu.email,order.no_order
FROM bukutamu
LEFT JOIN order
ON bukutamu.id=order.id
ORDER BY bukutamu.nama

15.  Right Join
Digunakan untuk menghasilkan baris data dari tabel kanan (nama tabel kedua) yang tidak ada pasangan datanya pada tabel kiri (nama tabel pertama).
Syntax dasar :
SELECT column_name(s)
FROM table_name1
RIGHT JOIN table_name2
ON table_name1.column_name=table_name2
column_name
contoh :
SELECT bukutamu.nama,bukutamu.emailmorder.no_order
FROM bukutamu
RIGHT JOIN order
ON bukutamu.id=order.i
ORDER BY bukutamu.nama

16.  Full Join
Digunakan untuk menghasilkan baris data jika ada data yang sama pada salah satu tabel.
Syntax dasar :
SELECT column_name(s)
FROM table_name1
FULL JOIN table_name2
ON table_name1.column_name=table_name2
column_name
Contoh :
SELECT bukutamu.nama,bukutamu.email,order.no_order
FROM bukutamu
FULL JOIN order
ON bukutamu.id=order.id
ORDER BY bukutamu.nama

17.  Union
Digunakan untuk menggabungkan hasil dari 2 atau lebih perintah Select.
Syntax dasar :
SELECT column_name(s)FROM table_name1
UNION column_name(s) FROM table_name2
Atau
SELECT column_name(s) FROM table_name1
UNION ALL
SELECT column_name(s) FROM table_name2
Contoh :
SELECT nama FROM mhs_kampus1
UNION
SELECT nama FROM mhs_kampus2

18.  Alter Table
Digunakan untuk menambah, menghapus, atau mengubah kolom (field) pada tabel yang sudah ada.
Syntax untuk menambah kolom :
ALTAR TABLE table_name
ADD column_name datatyoe
Contoh :
ALTER TABLE Persons
ADD DateOfBirth date
Syntax untuk menghapus kolom :
ALTER TABLE table_name
DROP COLUMN column_name
Contoh :
ALTER TABLE Persons
DROP COLUMN DateOfBirth
Syntax untuk mengubah kolom :
ALTER TABLE table_name
ALTER TABLE clumn_name datatype
Contoh :
ALTER TABLE Persons
ALTER COLUMN DateOfBirth year

19.  Now ()
Digunakan untuk mendapatkan informasi waktu (tanggal dan jam saat ini.)
Syntax dasar :
Now()
Contoh :
SELECT NOW()

20.  Curdate
Digunakan unutk mendapatkan informasi tanggal saat ini.
Syntax dasar :
Curdate()
Contoh :
SELECT CURDATE()

21.  Curtime()
Digunakan untuk mendapatkan informasi jam saat ini.
Syntax dasar :
Curtime()
Contoh :
SELECT CURTIME()

22.  Extract()
Digunakan untuk mendapatkan informasi bagian-bagian dari data waktu tertentu, seperti tahun, bulan, hari, jam, menit, dan detik tertentu.
Syntax dasar :
Extract(unit FROM date)
Keterangan :
Parameter unit dapat berupa :
• MICROSECOND
• SECOND
• MINUTE
• HOUR
• DAY
• WEEK
• MONTH
• QUARTER
• YEAR
• SECOND_MICROSECOND
• MINUTE_SECOND
• HOUR_MICROSECOND
• HOUR_SECOND
• HOUR_MINUTE
• DAY_MICROSECOND
• DAY_SECOND
• DAY_MINUTE
• DAY_HOUR
• YEAR_MONTH
Contoh :
SELECT EXTRAXT (YEAR FROM tglorder( AS Th_Order, EXTRACT (MONTH FROM tglorder) AS Bulan_Order,EXTRACT (FAY FROM tglorder AS Hari_Order,
FROM order
WHERE

23.  Date_Add() dan Date_Sub()
Fungsi Date_Add() digunakan unutk menambahkan interval waktu tertentu pada sebuah tanggal, sedangkan fungsi Date_Sub() digunakan untuk pengurangan sebuah tanggal dengan interval tertentu.
Syntax dasar :
DATE_ADD (date,INTERVAL expr type)
DATE_SUB (date,INTERVAL expr type)
Keterangan :
Tipe data parameter INTERVAL dapat berupa :
• MICROSECOND
• SECOND
• MINUTE
• HOUR
• DAY
• WEEK
• MONTH
• QUARTER
• YEAR
• SECOND_MICROSECOND
• MINUTE_MICROSECOND
• MINUTE_SECOND
• HOUR_MICROSEDOND
• HOUR_SECOND
• HOUR_MINUTE
• DAY_MICROSECOND
• DAY_SECOND
• DAY_MINUTE
• DAY_HOUR
• YEAR_MONTH
Contoh 1:
SELECT id,DATE_ADD (tglorder,INTERVAL 30 DAY)
AS Waktu_pembayaran
FROM order
Contoh 2:
SELECT id,DATE_SUB(tglorder,INTERVAL 5 DAY) 
AS Pengurangan_Waktu
FROM order
 
24.  DateDiff()
Digunakan untuk mendapatkan informasi waktu di antara 2 buah tanggal.
Syntax dasar :
DATEIFF(date1,date2)
Contoh :
SELECT DATEIFF(‘2010-06-30’,’2010-06-29’)
AS Selisih_waktu

25.  Date_Format()
Digunakan untuk menampilkan informasi jam dan tanggal dengan format tertentu.
Syntax dasar :
DATE_FORMAT(date,format)
Keterangan :
Parameter format dapat berupa :
• %a, nama hari yang disingkat
• %b, nama bulan yang disingkat
• %c, bulan (numerik)
• %D hari dalam sebulan dengan format English
• %d, hari dalam sebulan (numerik 00-31)
• %e, hari dalam sebulan (numerik 0-31)
• %f, micro detik
• %H, jam (00-23)
• %h, jam (01-12)
• %I, jam (01-12)
• %i, menit (00-59)
• %j, hari dalam setahun (001-366)
• %k, jam (0-23)
• %l, jam (1-12)
• %M, nama bulan
• %m, bulan (numerik 00-12)
• %p, AM atau PM
• %r, waktu jam dalam format 12 jam (hh:mm:ss AM or PM)
• %S, detik (00-59)
• %s, detik (00-59)
• %T, waktu jam dalam format 24 jam (hh:mm:ss)
• %U, minggu (00-53) dimana Sunday sebagai hari pertama dalam seminggu
• %u, minggu (00-53) dimana Monday sebagai hari pertama dalam seminggu
• %W, nama hari kerja
• %w, hari dalam seminggu (0=Sunday, 6=Saturday)
• %X, tahun dalam seminggu dimana Sunday sebagai hari pertama dalam seminggu (4 digits) digunakan dengan %V
• %x, tahun dalam seminggu di mana Monday sebagai hari pertama dalam seminggu (4 digits) digunakan dengan %v
• %Y, tahun 4 digit
• %y, tahun 2 digit
Contoh :
DATA_FORMAT (NOW(),’%b %d %Y %h : %i %p’)
DATE_FORMAT (NOW(),’%m-%d-%Y’)
DATE_FORMAT (NOW(),’%d %b %Y’)
DATE_FORMAT (NOW(),’%d %b %Y %T : %f’)

26.  Drop Table
Digunakan untuk menghapus tabel beserta seluruh datanya.
Syntax dasar :
DROP TABLE table_name
Contoh :
DROP TABLE mhs

27.  Drop Database()
Digunakan untuk menghapus database.
Syntax dasar :
DROP DATABASE database_name

28.  AVG()
Digunakan untuk menghitung nilai-rata-rata dari suatu data.
Syntax dasar :
SELECT  AVG (column_name) FROM table_name
Contoh :
SELECT AVG(harga) AS Harga_rata2FROM order

29.  Count()
Digunakan untuk menghitung jumlah (cacah) suatu data.
Syntax dasar :
SELECT COUNT (column_name) FROM table_name
Contoh :
SELECT COUNT(id) AS Jumlah_tamu FROM bukutamu

30.  Max()
Digunakan untuk mendapatkan nilai terbesar dari data-data yang ada.
Syntax dasar :
SELECT MAX (column_name) FROM table_name
Contoh :
SELECT MAX(harga) AS Harga_termahal FROM order
 
31.  Min()
Digunakan untuk mendapatkan nilai terkecil dari data-data yang ada.
Syntax dasar :
SELECT MIN (column_name) FROM table_name
Contoh:
SELECT MIN(harga) AS Harga_termurah FROM order

32.  Sum()
Digunakan untuk mendapatkan nilai total penjumlahan dari data-data yang ada.
Syntax dasar :
SELECT SUM (column_name) FROM table_name
Contoh :
SELECT SUM(harga) AS Harga_total FROM order

33.  Group By()
Digunakan untuk mengelompokkan data dengan kriteria tertentu.
Syntax dasar :
SELECT column_name,aggregate_function(column_name)
FROM table_name
WHERE column_name operator value
GROUP BY column_name
Contoh :
SELECT nama_customer,SUM(harga) FROM order GROUP BY nama_customer

34.  Having()
Digunakan untuk memfilter data dengan fungsi tertentu.
Syntax dasar :
SELECT column_name,aggregate_function(column_name)
FROM table_name
WHERE column_name operator value
GROUP BY column_name
HAVING aggregate_function(column_name) operator value
Contoh :
SELECT nama_customer,SUM(harga) FROM order
WHERE nama_customer=’Arlicious’ OR nama_customer=’Dvallen’
GROUP BY nama_customer
HAVING SUM (harga)>25000

35.  Ucase()
Digunakan untuk mengubah huruf pada data tertentu menjadi huruf besar.
Syntax dasar :
SELECT UCASE (column_name) FROM table_name
Contoh :
SELECT UCASE(nama) as Nama FROM bukutamu

36.  Lcase()
Digunakan untuk mengubah huruf pada data tertentu menjadi huruf kecil.
Syntax dasar :
SELECT LCASE (column_name) FROM table_name
Contoh :
SELECT LCASE(nama) as Nama FROM bukutamu

37.  Mid()
Digunakan untuk mengambil beberapa karakter dari field teks.
Syntax dasar:
SELECT MID(column_name,start[,length]) FROM table_name
Contoh:
SELECT MID (kota,1,4) as singkatan_kota FROM
Buku tamu

38.  Len()
Digunakan unutk mendapatkan informasi jumlah karakter dari field teks.
Syntax dasar:
SELECT LEN (column_name) FROM table_name
Contoh:
SELECT LEN(nama) as panjang_nama
FROM bukutamu

39.  Round()
Digunakan untuk pembuatan bilangan pecahan.
Syntax dasar:
SELECT ROUND (column_name,decimals)
FROM table_name
Contoh:
SELECT no_mhs, ROUND (nilai,0) as nilai_bulat
FROM tnilai

Posted on 04.42 by Unknown

No comments

Rabu, 16 Juli 2014


SAUDARAKU,
Imam al Ghazaliy memperingatkan para pemimpin secara spesifik bahwa pada hati manusia (dan pemimpin juga adalah manusia) terdapat ma’rifah dan ‘itiqad yang merupakan pokok keimanan, dan bersamaan pula pada anggota badan manusia dalam ketaatan dan keadilan yang disebut dengan cabang dari keimanan. Yang dimaksud dengan perbuatan tersebut adalah menjauhi keharaman dan menunaikan kewajiban baik berkaitan dengan kewajiban antara manusia dan Allah swt serta kewajiban sesama manusia.
Dalam pembahasan ini, al Ghazaliy memulainya dengan masalah keimanan dan ketaatan. Hal ini merupakan suatu hal yang tidak asing dalam pembahasan para ulama dalam bebeberapa kitabnya. Ini adalah bukti yang nyata bahwa dalam segala perkara, termasuk di dalamnya adalah kekuasaan
dan kepemimpinan tidaklah terlepas dari worldview Islam sebagai aturan hidup. Filosofi seorang muslim dalam membangun keimanan dan ketaatan menjadi suatu keharusan dalam setiap pembahasan agar seorang muslim tahu siapa sebenarnya dia. Saudaraku,
Kemudian setelah membahas keimanan dan ketaatan, Al-Ghazali baru memberikan 10 nasihat lebih spesifik kepada para pemimpin. Kesepuluh nasihat itu didasari oleh berbagai dalil al quran dan al hadits, juga atsar para shahabat.
Saudaraku,
Pertama, pemimpin harus mengetahui kedudukan dan pentingnya kekuasaan. Sesungguhnya kekuasaan adalah sebagian nikmat dari Allah. Siapa saja yang menjalankan kekuasaan dengan benar, ia akan memperoleh kebahagiaan yang tidak ada bandingannya. Siapa yang lalai dan tidak menegakkan kekuasaan dengan benar, ia akan mendapat siksa karena kufur kepada Allah. ”Keadilan pemimpin satu hari lebih dicintai Allah daripada beribadah tujuh puluh tahun,” sabda Rasulullah.
Kedua, senantiasa merindukan petuah ulama dan gemar mendengarkan nasihat mereka. Hati-hati dengan ulama yang menyukai dunia. Mereka akan memperdayaimu, mencari kerelaanmu untuk mendapatkan apa-apa yang ada di tanganmu berupa hal-hal yang buruk dan haram agar mereka mendapatkan sesuatu dengan mereka dan tipu daya. Orang yang berilmu adalah orang yang tidak menginginkan hartamu, dan orang yang senantiasa memberimu wejangan serta petuah. Ketiga, janganlah merasa puas dengan keadaanmu yang tidak pernah melakukan kezaliman. Lebih dari itu, didiklah pembantu, sahabat, pegawai dan para wakilmu. Janganlah engkau tinggal diam melihat kezaliman mereka, karena sesungguhnya engkau akan ditanya tentang perbuatan zalim mereka sebagaimana akan ditanya tentang perbuatan zalimmu.
Saudaraku,
Umar bin Kaththab menulis surat kepada bawahannya, yaitu Abu Musa al-Asy’ary: ”Sesungguhnya wakil yang paling berbahagia adalah wakil yang rakyatnya merasa bahagia Sesungguhnya wakil yang paling celaka adalah wakil yang rakyatnya dalam keadaan paling sengsara. Oleh karena itu, mudahkanlah karena sesungguhnya bawahanmu akan mengikuti perilakumu.
Perumpamaanmu adalah seperti binatang melihat rumput hijau, kemudian memakannya dalam jumlah banyak hingga gemuk. Ternyata kegemukannya membawa kemalangan karena hal itu membuat dia disembelih dan dimakan manusia.” Keempat, kebanyakan wakil memiliki sifat sombong. Salah satu bentuk kesombongannya adalah bila marah, ia akan menjatuhkan hukuman. Kemarahan adalah perkara yang membinasakan akal, musuh dan penyakit akal. Kemarahan merupakan Seperempat Kebinasaan. Jika amarah mendominasimu, maka engkau harus ondong kepada sifat pemaaf dan kembali kepada sifat mulia. Jika hal itu menjadi kebiasaanmu, maka engkau sudah meneladani para nabi dan para aulia. Jika engkau menjadikan kemarahan sebagai kebiasaan, maka engkau serupa dengan binatang buas.
Dari Abu Darda’ ra berkata: ”Ya Rasulullah, tunjukkan kepadaku suatu amalan yang akan memasukkan aku ke dalam surga. Rasullah bersabda: ”Jangan marah, kamu akan masuk surga.”

Kelima, sesungguhnya pada setiap kejadian yang menimpa dirimu, engkau mesti membayangkan bahwa engkau adalah salah seorang rakyat, sementara selain dirimu adalah pemimpin. Dengan itu, apa yang tidak engkau ridha bagi dirimu sendiri, tidak pula akan diridhai oleh salah seorang Muslim. Jika engkau meridhai mereka dalam apa yang tidak engkau ridhai untuk dirimu sendiri, berarti engkau mengkhianati dan menipu bawahanmu.
”Siapa yang ingin selamat dari panas api neraka dan masuk surga, ia mesti –ketika datang kepadanya kematian– menemukan kesaksian dengan lisannya. Setiap yang dia tidak ridhai bagi dirinya sendiri, maka tidak seorangpun dari kaum Muslim meridhainya.”
Keenam, Janganlah engkau memandang rendah orang-orang yang memiliki kebutuhan yang menunggu di depan pintumu. Hati-hatilah terhadap mereka. Manakala salah seorang Muslim memiliki kebutuhan terhadapmu, janganlah engkau malah tidak memperdulikan mereka karena sibuk dengan ibadah-ibadah sunnah. Sebab,memenuhi berbagai kebutuhan kaum Muslim adalah lebih utama daripada menunaikan ibadah-ibadah sunnah.
Saudaraku,
Suatu hari, Umar bin Abdul Aziz memenuhi berbagai kebutuhan rakyatnya. Ia kemudian duduk menyandar karena kelelahan Setelah itu ia masuk ke rumahnya untuk beristirahat menghilangkan kepenatan.

Anaknya kemudian berkata kepadanya: “Apa yang telah membuat ayah merasa aman sementara kematian bisa saja datang saat ini, sedangkan pada saat yang sama di depan pintu ayah ada orang membutuhkan yang sedang menunggu sementara Ayah malah mengabaikan haknya?”. Umar bin Abdul Aziz berkata: “Engkau benar!” Maka, saat itu juga Umar bangkit dan pergi ke majelisnya.
Ketujuh, janganlah engkau membiasakan dirimu sibuk mengurusi berbagai keinginan seperti ingin pakaian kebesaran atau memakan makanan yang lezat. Akan tetapi, hendaklah engkau bersikap qana’ah (keseimbangan dalam harta, tidak boros dan tidak kikir) terhadap seluruh perkara. Sebab, tidak akan ada keadilan tanpa sifat qana’ah.
Umar bin Kaththab bertanya kepada seorang shalih: “Apakah engkau melihat sesuatu pada diriku yang engkau benci?”. Orang itu berkata: “Aku mendengar bahwa engkau pernah meletakkan roti di atas meja makanmu, dan engkau punya dua baju, satu dipakai untuk malam hari dan satu lagi untuk siang hari. Apakah selain itu ada sesuatu?” Umar menjawab: “Tidak.” Orang itu berkata: “Demi Allah, kedua perkara ini tidak akan selamanya.”
Saudaraku,
Kedelapan, sesungguhnya engkau, jika memang mampu melakukan setiap urusan dengan penuh kasih sayang dan kelemah lembutan, maka janganlah melakukan dengan kekerasan dan sikap kasar.
Ahli surga ada tiga: Pertama, orang yang mempunyai kekuasaan hukum yang adil dan bersodaqoh kepada kaum fakir, selalu taat kepada Allah. Kedua,

seorang yang hatinya lemah lembut dan penuh kasih sayang terhadap sanak saudara. Ketiga, orang sholeh yang menahan dirinya dari hal-hal yang haram, mempunyai keluarga, tapi cintanya terhadap keluarga tidak mendorong untuk berbuat yang haram.
Kesembilan, hendaklah engkau berupaya dengan sungguh-sungguh untuk meraih keridhaan rakyatmu melalui cara-cara yang sesuai dengan syariah. “Sebaik-baik umatku adalah orang-orang yang mencintai kalian, dan kalian mencintai mereka. Dan seburuk-buruk umatku adalah orang-orang melaknat kalian, dan kalian melaknat mereka,” sabda Rasulullah.
Saudaraku,
Kesepuluh, janganlah engkau mencari keridhaan seorang manusia melalui cara-cara yang bertentangan dengan syariah. Siapa saja yang marah karena adanya pelanggaran syariah, maka marahnya tidak membawa bahaya. Mu’awiyah menulis surat kepada Aisyah ra agar memberikan nasihat dengan nasihat yang singkat. Maka,Aisyah menulisnya: “Aku mendengar Rasulullah bersabda: Siapa saja yang mencari keridhaan Allah walaupun manusia marah kepadanya, maka Allah akan ridha kepadanya, demikian pula manusia akan ridha kepadanya. Siapa saja mencari keridhaan manusia dengan cara dimurkai Allah, maka Allah akan murka kepadanya, demikian pula seluruh makhluk akan marah kepadanya.” [Al tibr Al masbuk fi al Nashihah al Muluk/Mutiara dalam Nasihat-nasihat untuk Para Penguasa-Imam al-Ghazaly]


Posted on 00.29 by Unknown

No comments

Sabtu, 24 Mei 2014




SAUDARAKU,

Menemukan artian sejati tentang penyifatan cerdas dan lemah membutuhkan landasan berpikir. Bagi kita, seorang muslim, landasan terbaik itu adalah Al-Qur’an dan Hadits. Kedua inilah yang utama. Bila dari keduanya tidak ditemukan jawaban yang jelas, maka kita dibenarkan menggunakan logika yang suci.

Kali ini, mari menelisiki makna dari satu hadits Nabi berikut ini.

Rasulullah bersabda, “Orang yang cerdas adalah orang yang selalu mengevaluasi dirinya dan bekerja untuk kehidupan setelah matinya. Orang yang lemah adalah orang yang membiarkan dirinya memperturutkan hawa nafsu dan mengangan-angankan banyak hal kepada Allah.” (HR At-altirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad)

Saudaraku,

Mari kita berbincang satu per satu. Pertama, tentang kecerdasan. Setelah membaca hadits ini dengan cermat, bisalah kita memahami sekarang bahwa kecerdasan itu ukurannya tak lagi soal angka hasil test IQ atau kemampuan seseorang membangun pundi-pundi kejayaan; materi, pangkat, dan apresiasi banyak orang.
Kecerdasan itu terlihat dari cara seseorang mempergunakan akalnya. Kita kenal banyak orang cerdas, namun akhirnya hidupnya terhabiskan di dalam buli hotel prodeo. Kenapa? Mereka menggunakan akal sebatas untuk memenangkan nafsu dan ego semata.

Maka, seharusnya yang kita lakukan adalah terus mengasahkan kemampuan intelijensia kita, kemudian mengarahkannya pada jalan yang lurus.

Sebagaimana kata Rasulullah, hendaknya dengan akal yang sehat kita bisa mengevaluasi diri secara berkesinambungan. Apa yang kurang? Apalagi yang belum kita lakukan? Dosa mana lagi yang belum bisa kita tinggalkan. Mudah-mudahan, dengan membiasakan pembersihan diri, kita bisa memasuki tahap kedua. Yaitu beramal untuk kehidupan setelah mati.

Saudaraku,

Ya, orang cerdas bukanlah semata mengetahui kebenaran namun tidak mengikutinya. Justru, ketika ada sinergi antara tahu dan mau sajalah kecerdasan menjadi utuh.

Apa itu amal-amal untuk kehidupan setelah kematian? Tentu, ajaran agama kita menuntunkan ibadah, tujuan dari kesemua ibadah itu adalah untuk kehidupan setelah mati. Kehidupan akhirat.

Kedua, siapakah yang lemah? Ternyata jawabannya bukanlah orang yang fisiknya tidak sempurna. Ternyata jawabannya bukanlah orang yang otaknya lemot bin lamban. Ternyata jawabannya bukanlah orang yang pendidikannya rendah.

Tapi apa? Tapi orang yang mengikuti hawa nafsuanya tanpa pertimbangan akal sehat. Tapi orang yang banyak berangan-angan pada Allah tanpa usaha untuk menggapainya. Hanya merindukan, tak pernah mengusahakan. Hanya merindukan, enggan tuk mendapatkan.

Saudaraku,

Begitu banyak dosa yang diperbuat dengan kebodohan. Tahu tapi tak rela meninggalkan. Tahu bahaya, tapi enggan beranjak. Bodoh. Mudah-mudahan, Allah mampukan kita dalam hidup ini.
Memohonkan kehidupan dunia dan akhirat memang tempatnya adalah pada Allah. Namun, bukan berarti dengan mengangankan saja semua itu akan didapati. Kita diharuskan untuk berikhtiar menggapainya. Allah memang Maha Pemurah, tapi Allah ingin dekat pada hamba-Nya yang mendekat pada-Nya.


Posted on 04.56 by Unknown

No comments

Jumat, 02 Mei 2014


bunga 268x300 Ngebut Peduli KALAU bisa diibaratkan seperti mobil atau motor, perilaku hidup sebagian orang selalu ingin ngebut. Selalu ingin cepat sampai. Tak peduli dengan urusan warna-warni pepohonan yang dilewati. Tak mau tahu dengan pengendara lain yang mungkin tersinggung. Bahkan, tak sadar dengan rambu-rambu jalan yang sempat terlanggar.
Dalam keadaan seperti itu, mungkin perilaku-perilaku di atas bisa dianggap wajar. Karena seluruh potensi tubuh sedang menuju satu titik: tujuan atau target. Satu titik tadi memaksa seluruh komponen tubuh untuk tidak memperhatikan yang lain. Kecuali, menjaga kecepatan. Pandangan mata selalu ke depan, pikiran tertuju pada gas dan rem, dan beberapa jari siaga di tombol klakson.
Masih juga dalam kesimpulan wajar jika banyak korban berjatuhan. Mulai dari penyeberang jalan yang tertabrak, kambing yang tewas di tempat, dan kucing yang hancur tergilas. Sekali lagi wajar dan wajar, karena pandangan terpusat pada tujuan atau target.
Ketidakpedulian makin sempurna ketika sejumlah angan merayap memenuhi pikiran. Kalau sudah sampai, saya bisa istirahat panjang. Kalau target terpenuhi, saya akan dikenal sebagai orang yang berprestasi. Dan seterusnya, dan seterusnya. Angan-angan terus bergumul menenggelamkan kesadaran.
Sebenarnya, kesadaran ingin mengajak si empunya menikmati seribu satu kepedulian. Kepedulian tentang pepohonan jalan yang berteriak kurang air. Kepedulian soal nafas sebagian burung yang terbang dengan nafas tersengal. Dan kepedulian dengan deru mesin kendaraan yang tidak lagi normal.
Kalau saja kesadaran tidak tertimbun angan-angan. Kalau saja fokus tidak saja berpusat pada target. Kalau saja kecepatan laju kendaraan bisa selaras dan seimbang. Ah, kepedulian akan terasa begitu indah.

Posted on 06.55 by Unknown

No comments



DI sebuah kebun binatang, seekor burung nuri menjadi pusat perhatian rekan-rekannya. Mulai dari kutilang, elang, gelatik, juga perkutut. Mereka begitu heran dengan perilaku nuri yang agak lain. Entah kenapa, nuri tiba-tiba kehilangan senyum. Padahal, tak ada burung yang lebih gampang senyum daripada nuri.

“Apa nuri sakit?” tanya kutilang suatu kali. Pertanyaan ini terlontar karena flu burung memang sedang marak. Siapa pun bisa kena. Apalagi burung itu sendiri. Dan, nuri cuma menggeleng ketika teman-temannya menanyakan itu. “Saya tidak sakit!” jawabnya singkat.

“Apa kamu dipisahkan dari pasanganmu?” tanya gelatik ikut prihatin. Kali ini, nuri juga cuma menggeleng. Itu pertanda kalau masalah bukan soal pasangan. Tapi, senyum nuri tak kunjung datang. Ia tetap saja dingin.

Bukan cuma rekan-rekan sesama burung yang merasa kehilangan. Seluruh isi kebun binatang pun tak lagi bisa menemukan senyum indah itu. Termasuk juga manusia yang datang berkunjung. Mereka cuma bisa menatap nuri sebagai burung pendiam. Tak ada celoteh. Tak ada canda. Apalagi senyum.

“Gerangan apa yang merenggut senyummu, nuri?” tanya kutilang akhirnya berterus terang. Nuri masih diam. Ia seperti tak bereaksi. Sesaat kemudian, ia pun membalikkan wajahnya ke arah rekan-rekannya. “Temanku,” ucapnya nyaris tak terdengar.

“Belakangan ini, aku memang berat untuk senyum. Senyumku terkubur oleh senyum para manusia,” tambah nuri lebih jelas. Tapi, jawaban itu justru membingungkan yang lain. “Maksudmu?” tanya rekan-rekan nuri bersamaan.

“Sejak Oktober bermula, aku perhatikan kalau manusia mana pun yang kujumpai selalu cemberut. Termasuk yang tiap hari mengurus kandangku. Aku berusaha menghibur dengan senyum, celoteh dan gurauan. Tapi, mereka semua diam. Cuma sorot mata mereka yang bicara. Dan itu soal kesedihan. Aku merasa kalau senyumku cuma sia-sia!” ungkap nuri yang kemudian diam seribu bahasa.

**
Ada satu hal yang mengandung seribu satu makna sebagai cerminan hati yang begitu dalam. Dari situlah tampak sinyal bahagia, puas, lepas. Dan di situ pula sebuah tanda soal lancartidaknya jalan hidup seseorang tertangkap. Itulah dia: senyum.

Namun, ketika potret hati sedang suram, senyum menjadi suatu yang mahal. Wajar jika senyum terukur sebagai sedekah.

Saat ini, ada banyak bibir yang mungkin sulit tersenyum. Ada banyak potret hati yang cenderung suram, bahkan gelap. Bersedekahlah agar bibir-bibir itu mampu tersenyum. Bersedekahlah agar orang bisa bersedekah. Dan itu merupakan sedekah yang amat mahal. Terlebih jika si pembuat senyum sebenarnya juga sedang suram.

Saatnya, membuat saudara kita bisa tersenyum. Walau sebenarnya, kita sendiri sedang sulit untuk tersenyum. Saatnya, membuat nuri-nuri yang biasa tersenyum menjadi tetap tersenyum. [mnuh/islampos]

Posted on 06.53 by Unknown

No comments





“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu mengumumkan: ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih’,” (Surat Ibrahim ayat 7)

DAHULU ketika udara masih bebas kita hirup, masih terasa aroma khas udara segar itu, mungkin kebanyakan kita hanya menikmati tanpa berpikir bahwa udara segar itu adalah nikmat yang luar biasa.

Dahulu ketika udara masih begitu segar dihirup, kita seakan lupa bahwa kalau Allah menghendaki, udara itu dapat bertukar busuk, bau atau malah beracun bagi tubuh kita.

Dahulu ketika udara masih kita hirup tanpa perlu berpikir memakai pelindung apapun, tanpa perlu membeli dari tabung-tabung oksigen itu, kita seakan acuh saja, seakan itu sudah kewajiban Tuhan kepada hambaNya.

Padahal tidak ada kewajiban Tuhan terhadap makhlukNya.

Sungguh tidak ada maksud memberikan justifikasi warga Riau itu berdosa, tidak bersyukur dan segala macamnya. Sungguh tidak ada sama sekali.

Tulisan ini sebagai renungan bersama, betapa berharganya udara yang sering sekali kita sepelekan selama ini.

Asap yang kini mengepung hampir seluruh pemukiman warga telah memberikan kita kesadaran bahwa udara ini berharga.

Menurut data dari lembaga kesehatan yang dipublikasikan di media, udara di Riau sudah berbahaya untuk dihirup. Dan kandungan oksigen yang mampu diserap tubuh hanya sekitar 5 % saja.

Oleh karena itu, solusi yang diharapkan hanya satu, yaitu HUJAN.

Namun apa dikata ? Hujan pun tak kunjung datang membasahi bumi Lancang Kuning tersebut. Seolah langit enggan menuangkan rahmat di atas bumi yang telah kering dan panas.

Sempat saya membaca informasi yang baik untuk mengundang hujan secara ilmu pengetahuan, yaitu membantu kristalisasi butir hujan dengan menjemur air bercampur garam. Ini usaha yang baik sekali.

Oleh karena nya, saya pun ingin menyumbangkan apa yang menjadi kemampuan saya yaitu tulisan mengenai permohonan kita meminta hujan rahmat kepada Sang Maha Kuasa.

Istisqo adalah salah satunya, tetapi itu saya serahkan pembahasannya kepada para ulama dan umara di Riau untuk melaksanakannya.

Saya dengan rendah hati mengajak kita mencermati inti dari istisqo yang sesungguhnya.

Menurut para ulama, istisqo berarti permohonan diturunkannya hujan dengan shalat, khutbah, disertai pujian dan istigfar.

Bahkan mazhab Imam Hanafi berpendapat bahwa takbir shalatnya digantikan dengan istigfar. Kita tidak membahas khilafiyah nya disini, namun ambil poin nya, mengapa “istigfar” ?

Lalu menjelang pelaksanaan shalat istisqo para pemimpin menganjurkan warga untuk memperbanyak istigfar dan taubat. Memperbanyak amal kebaikan dan memenuhi hak-hak yang masih belum ditunaikan.

Dianjurkan pula masyarakat untuk berpuasa tiga hari secara berturut-turut. Lalu keluar dengan pakaian yang tidak bermegah-megah apalagi mewah.

Mengapa dianjurkan demikian adanya?

Karena menurut para ulama, kemaksiatan, dosa dan ketidaksyukuran kita bisa jadi sebab ditundanya rahmat yang begitu banyak dari langit. Dan istisqo adalah bentuk penyesalan terhadap kesalahan dan dosa sosial kita.

Tidak perlu saling menuduh apalagi menyalahkan, mari kita berkaca sendiri, dosa apa yang masih konsisten kita lakukan?

Bagi para pemimpin, amanah apa yang masih dikhianati?
Bagi para ulama, syubhat apa yang masih dinikmati?
Bagi para pedagang, kecurangan apa yang masih dilakukan?
Bagi para ayah, kesucian pernikahan dan keluarga yang mana yang masih diabaikan?
Bagi para istri, ketidaktaatan mana yang masih menyakiti hati suami?
Bagi anak-anak, kedurhakaan mana yang belum kalian mohonkan kemaafannya?
Bagi orang-orang beriman, kesyirikan mana yang masih bertahta disamping Allah?
Bagi orang-orang islam, rukun Islam yang mana yang masih istiqomah ditinggalkan?

Mari kembalikan fitrah kita sebagai hambaNya.

Mari jadikan bencana ini jalan untuk semakin dekat kepadaNya.

Semoga setelah kita menyadari bahwa bisa jadi ini adalah karena dosa kita lalu kita bertaubat kepadaNya, hujan penuh rahmat pun turun membasahi lalu menyapu asap yang telah banyak mengganggu kehidupan kita semua. Allahumma Aamiin….

Posted on 06.44 by Unknown

No comments





SAUDARAKU,

Beraktivitas dari bangun pagi hingga tidur kembali dengan sehat itu adalah anugrah dari-Nya, selama itu berlangsung kita melakukannya dengan waktu. Waktu adalah perjalanan kita, sepanjang jalan ini dalam hidup ini haruslah kita menggunakan waktu itu dengan sebaik mungkin. Bila tidak dialah orang yang merugi.

Waktu adalah salah satu nikmat tertinggi yang diberikan Allah kepada Manusia. Sudah sepatutnya manusia memanfaatkannya dengan seefektif dan seefisien mungkin untuk menjalankan tugasnya sebagai makhluk Allah di bumi ini. Karena pentingnya waktu ini bagi umat manusia, maka Allah swt telah bersumpah pada permulaan berbagai surat dalam al-quran yang turun di mekkah dengan berbagai macam bagian dari waktu.

Misalnya bersumpah demi waktu malam, demi waktu siang, demi waktu fajar, demi waktu dhuha, dan demi masa. Semisal dalam surat Al-Lail ayat 1-2, Allah berfirman:

”Demi malam apabila menutupi (cahaya siang), dan siang apabila terang benderang.”

Saudaraku,

Hidup di dunia ini hanyalah sementara, berbagai mahluk hidup di muka bumi ini menjalankan kewajibannya, termasuk manusia yang diciptakan untuk beribadah kepada-Nya.

Dalam Al-Quranul Karim Surat Al-Ashr (103): 1-3, Allah berfirman yang artinya sebagai berikut.

1. Demi masa.

2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,

3. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih dan nasihat menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.

Saudaraku,

Ayat di atas menjelaskan bahwa manusia memang benar-benar berada dalam kerugian apabila tidak memanfaatkan waktu yang telah diberikan oleh Allah secara optimal untuk mengerjakan perbuatan-perbuatan baik. Hanya individu-individu yang beriman dan kemudian mengamalkannyalah yang tidak termasuk orang yang merugi, serta mereka bermanfaat bagi orang banyak dengan melakukan aktivitas dakwah dalam banyak tingkatan.

Setiap muslim yang memahami ayat di atas, tentu saja berupaya secara optimal mengamalkannya. Dalam kondisi kekinian dimana banyak sekali ragam aktivitas yang harus ditunaikan, ditambah pula berbagai kendala dan tantangan yang harus dihadapi.

Saudaraku,

Dalam ajaran Islam, ciri-ciri seorang muslim yang ideal adalah pribadi yang menghargai waktu. Seorang Muslim memiliki kewajiban untuk mengelola waktunya dengan baik. Ajaran Islam menganggap pemahaman terhadap hakikat menghargai waktu sebagai salah satu indikasi keimanan dan bukti ketaqwaan, sebagaimana tersirat dalam surah Al-Furqan ayat 62 yang berbunyi: \”Dan Dia (pula) yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin mengambil pelajaran atau orang yang ingin bersyukur.\”

Seorang muslim haruslah pandai untuk mengatur segala aktivitasnya agar dapat mengerjakan amal shalih setiap saat, baik secara vertikal maupun horizontal. Secara vertikal, dirinya menginginkan sebagai ahli ibadah, dengan aktivitas qiyamullail, shaum sunnah, bertaqarrub illallah, dan menuntut ilmu-ilmu syar’i.

Dalam hubungannya secara horizontal, ia menginginkan bermuamalah dengan masyarakat, mencari maisyah bagi keluarganya, menunaikan tugas dakwah di lingkungan masyarakat, maupun di tempat-tempat lainnya. Dalam sejarah Rasulullah saw. dan orang-orang Muslim generasi pertama, terungkap bahwa mereka sangat memperhatikan waktu, sehingga mereka mampu menghasilkan sejumlah ilmu yang bermanfaat dan sebuah peradaban yang mengakar kokoh dengan panji yang menjulang tinggi.

Saudaraku,

Jika kita sadar bahwa pentingya manajemen waktu, maka tentu kita akan berbuat untuk dunia ini seolah-olah akan hidup abadi, dan berbuat untuk akhirat seolah-olah akan mati esok hari. [aldi/islampos/gamais itb]

Posted on 06.41 by Unknown

No comments